Di Maria Main Dimana Sekarang

Game Online di CrazyGames

OnlineGame adalah wadah game peramban yang menampilkan permainan online gratis terbaik.Semua permainan kami berjalan di peramban dan dapat dimainkan secara instan tanpa pengunduhan atau pemasangan. Anda dapat bermain di OnlineGame pada perangkat apa pun, termasuk laptop, ponsel cerdas, dan tablet.Ini berarti bahwa walaupun Anda berada di rumah, sekolah, atau kantor, itu mudah dan cepat untuk mulai bermain! Setiap bulannya, lebih dari 15 juta orang memainkan game kami, baik bermain sendiri dalam mode pemain tunggal, dengan seorang teman dalam mode dua pemain, atau dengan orang-orang dari seluruh dunia dalam mode multipemain.

Kami menampilkan lebih dari 7000 game dalam semua genre yang dapat Anda bayangkan. Permainan kami yang paling populer adalah:

Judul game yang paling populer adalah Bullet Force, Krunker, Shell Shockers, Moto X3M, UNO, Minecraft Classic, Surviv.io et Doge Miner 2. Setiap orang memiliki game favorit mereka sendiri, jadi mulailah menjelajahi dan temukan game favorit Anda.

OnlineGame.co.id didirikan pada tahun 2014, dan sejak saat itu telah menyediakan game online gratis. Tujuan kami adalah memberikan pengalaman bermain game terbaik di peramban. Situs ini dimiliki dan dioperasikan oleh Maxflow BV, sebuah perusahaanyang berbasis di Belgia. Anda dapat menghubungi, melihat posisi pekerjaan yang terbuka, atau memeriksa platform pengembang game kami. Untuk informasi lebih lanjut tentang OnlineGame, Anda dapat mengunjungi situs perusahaan kami.

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

Poki memiliki pilihan game online gratis terbaik dan menawarkan pengalaman bermain yang paling menyenangkan, baik saat bermain sendiri atau bersama teman. Kami menyediakan akses langsung ke semua game kami tanpa perlu mengunduh, masuk, pop-up, atau gangguan lainnya. Game-game kami bisa dimainkan di komputer desktop, tablet, dan ponsel sehingga Anda dapat menikmatinya di rumah atau saat bepergian. Setiap bulannya, lebih dari 60 juta gamer dari seluruh dunia memainkan game favorit mereka di Poki.

Pengembang game merilis game-game seru Game Terbaru setiap hari di platform kami. Game paling Game Populer hits kami meliputi seperti Subway Surfers, Temple Run 2, Stickman Hook dan Rodeo Stampede. Game-game ini hanya bisa dimainkan di Poki. Kami juga memiliki game online klasik seperti Moto X3M, Dino Game, 2048, Penalty Shooters 2 dan Bad Ice-Cream yang bisa dimainkan secara gratis. Secara total, kami menawarkan lebih dari 1000 judul game.

Tidak yakin game apa yang ingin dimainkan? Mulailah penjelajahan game Anda di halaman utama kami atau pilih game dari salah satu kategori populer berikut:

Poki berbasis di Amsterdam dan memiliki tim 40 orang yang bekerja di platform game kami. Tujuan kami adalah menciptakan tempat bermain online terbaik. Gratis dan terbuka untuk semua orang. Baca lebih lanjut tentang platform yang kami bangun di halaman perusahaan kami. Jika Anda adalah pengembang game yang ingin mencapai kesuksesan untuk game Anda di web, temukan apa yang kami tawarkan dan hubungi kami melalui Poki for Developers.

© Copyright INDOSLOT303 - All Rights Reserved

Kota Lourdes adalah sebuah tempat suci yang terletak di pegunungan Pyrenees, Perancis, tempat berziarah umat Katolik dari seluruh penjuru dunia. Setiap tahunnya, lima hingga enam juta orang dari berbagai bangsa dan negara datang berwisata, berziarah, dan berdoa di sana. Penampakan Bunda Maria di Lourdes adalah pengalaman spiritual yang tak terlupakan khususnya bagi umat Katholik dari seluruh penjuru dunia.

Dikatakan pada Februari 1858 Perawan Maria Terberkati metampakkan diri kepada anak kecil 14-tahun bernama Bernadette Soubirous (sekarang St. Bernadette) di Grotto of Massabielle terpencil. Bernadette Soubirous memasuki biara Nevers pada 1866 dan dikanonisasi pada 1933.

Penampakan Bunda Maria di Lourdes pertama kali terjadi tanggal 11 Februari 1958. Dan berikutnya adalah 17 kali penampakan lain sepanjang tahun itu pula. Yang terakhir, Bunda Maria menampakkan diri tanggal 16 Juli 1858. Tepat tahun 2008, Gereja Semesta merayakan hari jadi 150 Tahun peristiwa rohani ini di Lourdes.

Enam Juta Peziarah Lourdes adalah fenomena global. Mengapa? Dalam setahun, tempat bersejarah ini dikunjungi peziarah tak kurang berjumlah enam juta orang.

Dari kisaran jumlah itu, 400-an ribu di antaranya adalah kaum muda. Pada perayaan Pesta 150 Tahun Penampakan di Lourdes tahun 2008 lalu, tak kurang tujuh juta peziarah dari seluruh dunia telah menyesaki jalanan menuju Lourdes. Panitia lokal bahkan sudah menyiapkan tak kurang 12 ribu sukarelawan untuk “mengurus” turis rohani di tempat bersejarah ini.

Persiapan pemerintah Lourdes juga tak kalah seriusnya. Beberapa project konstruksi telah dilakukan. Di antaranya yang spektakuler adalah direnovasinya façade (tampilan bagian muka) Basilika Rosario dengan pemasangan mozaik baru yang menghadirkan “Peristiwa Cahaya”. Project ini dibuat sebagai bentuk penghormatan atas karya pastoral mendiang Paus Yohanes Paulus II.

Melalui surat apostolik Rosarioum Virginis Mariae yang dikeluarkan 16 Oktober 2002, Paus Yohanes Paulus II membeberkan refleksinya yang mendalam mengenai peristiwa hidup Yesus dari pembaptisan sampai ‘warisan rohani’ teragung: Ekaristi.

Sepanjang hidupnya, mendiang Paus Yohanes Paulus II sendiri telah menyempatkan diri terbang dari Roma menuju Lourdes untuk berziarah dan berdoa di Gua Penampakan (massabielle) sebanyak dua kali: tahun 1983, tak lama setelah menerima mandat kepemimpinan Tahta Suci dan berikutnya tahun 2004.

Semua peziarah, termasuk Bapa Suci, diundang pada acara jubileum 150 Tahun Penampakan di Lourdes. Mereka diundang untuk mengalami sesuatu yang sangat positif sebagai bagian dari gereja universal dan sebagai “pribadi” selama kurun waktu perayaan ini.

Foto Grotto Massabiele pada jaman St. Bernadette

Di antaranya, para peziarah diajak melewat “jejak langkah” kaki Bernadette, mulai dari gereja paroki dimana orang kudus dari Lourdes ini dibabtis. Kemudian, diajak menyusuri lorong-lorong jalan menuju Cachot—bangunan rumah bekas penjara yang menjadi tempat tinggal keluarga Bernadette. Selanjutnya, kita diajak masuk kompleks Lourdes melalui pintu gerbang St. Michel, menyusuri explanade Lapangan Rosario dan berjalan melewati salah satu dari tujuh lengkungan menuju ke Gua Penampakan.

Setiap peziarah diajak mengalami sebuah perjalanan yang mendalam menuju pada hidup yang baru. Dengan demikian, perjalanan ziarah ini mempunyai arti merombak kebiasaan-kebiasaan hidup buruk yang lampau dan memeluk kebiasaan-kebiasaan hidup baik yang baru yang kini populer disebut habitus baru.

Barangkali tak banyak orang sadar, di antara 18 kali penampakkan itu ada hal-hal istimewa yang sejak lama telah luput dari perhatian kita. Catatan penting di bawah ini semoga bisa “menguak” harta rohani yang belum pernah kita dengar atau baca.

Bersama dengan kakak perempuannya dan seorang teman, Bernadette pergi ke Massabielle di tepi Sungai Gave untuk mengumpulkan duri dan kayu kering. Ketika sementara melepas kaus kakinya untuk menyeberangi sungai, dia mendengar suara seperti hembusan angin, dan dia pun mengangkat kepalanya ke arah Grotto (gua): “Saya melihat seorang wanita berpakaian putih, dia mengenakan gaun putih, kerudung putih senada, ikat pinggang biru dan sebuah mawar kuning pada setiap kakinya.” Bernadette membuat Tanda Salib dan mendaraskan Rosario dengan wanita itu. Ketika doa berakhir, sang wanita tiba-tiba lenyap.

Bernadette merasakan sebuah dorongan dari dalam yang menariknya ke Grotto meskipun dia telah dilarang pergi ke sana oleh orang tuanya. Karena desakannya, ibunya akhirnya mengijinkannya; setelah peristiwa pertama Rosario, dia melihat wanita yang sama muncul. Dia memercikkan air suci padanya. Wanita itu tersenyum dan menundukkan kepalanya. Ketika Rosario berakhir, dia pun kembali menghilang.

Untuk pertama kalinya, sang wanita berbicara. Bernadette mengulurkan pena dan kertas sambil memintanya untuk menuliskan namanya. Dia menjawab, “Tidak perlu,” dan menambahkan: “Aku tidak berjanji untuk membuatmu bahagia di dunia ini tetapi di [dunia] lain. Apakah engkau cukup berbaik hati untuk datang kemari selama dua minggu?”

Bernadette datang ke Grotto dengan lilin menyala yang sudah diberkati. Tindakannya ini menjadi asal-mula dari tradisi membawa lilin dan menyalakannya di depan Grotto.

Sang wanita mengajarkannya sebuah doa pribadi. Pada akhir penampakan, Bernadette dikuasai oleh suatu kesedihan yang hebat.

Sang wanita menampakkan diri kepada Bernadette sangat awal di pagi hari. Sekitar 100 orang hadir. Setelah penampakan itu, Komisaris Polisi, Jacomet, menanyainya. Dia ingin Bernadette menceritakan apa yang dilihatnya. Bernadette hanya mengatakan “AQUÉRO” (yang berarti “orang itu” dalam dialek lokal)

Dikelilingi oleh 150 orang, Bernadette tiba di Grotto. Penampakan kali ini menyingkapkan sebuah rahasia kepadanya “hanya untuk dirinya sendiri”.

Pesan dari sang wanita : “Bertobatlah, bertobatlah, bertobatlah! Berdoalah kepada Allah untuk para pendosa. Ciumlah tanah ini sebagai tindakan pertobatan untuk para pendosa!“

Tiga ratus orang hadir. Bernadette memaparkan, “Dia menyuruhku untuk pergi, minum dari mata air itu (….) Aku hanya menemukan sedikit air berlumpur. Pada upaya keempat, akhirnya aku bisa meminumnya. Dia juga mendorongku untuk makan dedaunan pahit yang ditemukan di dekat mata air itu, dan penampakan itu kemudian beranjak dan pergi menjauh.” Di depan kerumunan orang itu yang bertanya, “Apakah engkau berpikir bahwa dia gila karena melakukan hal-hal seperti itu?“, dia menjawab, “Ini untuk para pendosa.”

Delapan ratus orang hadir. Penampakan kali ini sunyi. Bernadette minum air dari mata air tersebut dan melakukan tindakan tobat yang biasa dia lakukan

Lebih dari 1000 orang hadir pada saat kegembiraan yang luar biasa. Bernadette berdoa, mencium tanah dan berjalan dengan lutut sebagai tanda pertobatan. Dia kemudian dibawa ke rumah Hakim Ribes yang mengancam akan memasukkannya ke dalam penjara.

Lebih dari 1500 orang berkumpul dan di antara mereka, untuk pertama kalinya, terdapat seorang imam. Pada malam hari, Catherine Latapie, seorang teman dari Lourdes, pergi ke Grotto, dia mencelupkan lengannya yang terkilir ke dalam air dari mata air tersebut: lengan dan tangannya pulih seperti sediakala.

Kerumunan orang itu membesar dan membesar. Sang wanita bertanya kepadanya: “Pergilah, katakan kepada sang imam untuk datang ke sini dalam prosesi dan untuk membangun sebuah kapel di sini.“ Bernadette menyampaikan hal ini kepada Rm. Peyramale, Pastor Paroki Lourdes. Dia hanya ingin tahu satu hal: nama sang wanita. Dia menuntut suatu tanda lain: melihat semak mawar liar di Grotto berbunga di tengah musim dingin.

Dari jam 7 pagi, di hadapan 3000 orang, Bernadette tiba di Grotto, tetapi penampakan itu tidak muncul! Usai sekolah, dia mendengar panggilan dari dalam dirinya dari sang wanita. Dia pergi ke Grotto dan bertanya lagi mengenai namanya. Responnya berupa sebuah senyum. Pastor Paroki mengatakan lagi kepada Bernadette: “Jika sang wanita sungguh menginginkan sebuah kapel dibangun, maka dia harus memberitahukan kita namanya dan membuat semak mawar di Grotto mekar.“

Kerumunan orang yang selalu membesar (sekitar 8000 orang) menunggu sebuah keajaiban pada akhir dari dua minggu itu. Penampakan kali ini sunyi. Rm. Peyramale terpaku pada posisinya. Selama 20 hari, Bernadette tidak pergi ke Grotto, dia tidak lagi merasakan panggilan yang tak tertahankan.

Penampakan Bunda Maria di Lourdes kali ini akhirnya mengungkapkan nama sang wanita, tetapi semak mawar liar, di mana dia berdiri selama Penampakan, tidak mekar. Bernadette menceritakan, “Dia mengangkat matanya ke Surga, mengatupkan kedua tangannya seperti jika dalam doa, yang terulur dan mengarah ke tanah dan berkata kepadaku: Que soy era Immaculada Concepciou (Akulah yang Dikandung Tanpa Noda).” Sang visioner muda ini beranjak dan, sambil berlari sepanjang jalan, mengulangi terus kata-kata yang dia tidak mengerti itu. Kata-kata ini mengganggu Pastor Paroki yang berani itu. Bernadette tidak mengetahui fakta bahwa pernyataan teologis itu ditujukan kepada Santa Perawan. Empat tahun sebelumnya, pada tahun 1854, Paus Pius IX menyatakan hal ini sebagai sebuah kebenaran Iman Katolik (sebuah dogma).

Selama Penampakan ini, Bernadette harus menjaga lilinnya bernyala. Lidah api menjilat di sepanjang tangannya tanpa membakarnya. Seorang dokter medis, Dr. Douzous, segera bersaksi atas fakta ini.

Bernadette menerima panggilan misterius ke Grotto, tapi jalannya terhalang dan tertutup oleh palang kereta. Karenanya, dia tiba di seberang Grotto ke sisi lain dari Sungai Gave. “Saya merasa bahwa saya berada di depan Grotto, pada jarak yang sama seperti sebelumnya, saya hanya melihat Santa Perawan, dan dia lebih cantik dari sebelumnya!“

Pada umur sebelia itu, pernyataan itu terasa begitu asing bagi telinga Bernadette. Dia sungguh tidak tahu, empat tahun sebelumnya –yakni tahun 1854— melalui Paus Pius IX Gereja baru saja resmi menerbitkan ensiklik dan mengeluarkan ajaran kebenaran iman tentang Maria Yang Dikandung Tanpa Noda.

Ziarah punya makna khusus. Tak asal pergi ke suatu tempat yang dipandang bersejarah. Melainkan –sesuai tradisi katolik—berziarah adalah mendatangi tempat dimana “sesuatu telah pernah terjadi, sesuatu yang tidak biasa ditemukan di situ”.

Sesuatu “yang tidak biasa” itu bisa saja telah terjadi di masa lampau. Tapi siapa tahu, “hal luar biasa” itu juga bisa terulang lagi hari ini dan di kemudian hari. Dan mukijzat-mukjizat di Lourders adalah salah satu contohnya. Dan inilah yang menjadikan Lourdes sebagai fenomena global.

Suasana Peziarahan di sekitar Grotto

Apa yang dicari para peziarah rohani di Lourdes tak lain adalah menemukan dan merasakan kembali “kebenaran” hal-hal yang luar biasa itu. Mereka mendatangi Gua Lourdes –tempat Bunda Maria menampakkan diri kepada Bernadette Soubirous—dengan bekal iman dan harapan. Bukan untuk pelesir atau sekedar ingin “cuci mata”.

Para peziarah rohani datang ke Lourdes, karena ingin berdoa dengan penuh iman kepada Bunda Maria, perantara kita kepada Yesus Kristus. Yang sakit, cacat dan bahkan yang sehat, tua atau muda datang menyesaki Lourdes hampir setiap hari, namun terutama pada masa libur.

Mereka datang dari berbagai belahan dunia, berasal dari beragam strata sosial. Yang menyatukan mereka hanya satu: iman dan harapan bisa menimba kembali semangat rahmat kasih Tuhan. Rasa kebersamaan muncul, ketika bertemu sesama umat Gereja Universal demi sebuah “doa” yang sama. Meskipun lelah dan jauh dari tempat tinggal mereka, namun sepulang mereka dari Lourdes, mereka kembali ke rumah dengan penuh cahaya dan niat untuk tidak hanya menjadi pendengar firman, melainkan menjadi pelaku firman yang hidup. Penampakan Bunda Maria di Lourdes. End.